Sebuah sinci atau Shénzhǔ 神 主
(Mandarin) atau papan arwah, terdiri dari dua bilah papan yang
ditancapkan pada balok kayu sebagai kakinya. Pada bagian depannya diukir nama yang meninggal, nama istri dan nama keturunan-keturunannya.
Dibagian paling atas sinci dihiasi ukiran sepasang naga yang mengapit bola api yang diukir dengan detail yang sangat halus.
Dibagian bawahnya terukir jaman / periode, jenis
kelamin, marga dan nama yang meninggal, status atau gelar, dan nama
anak-anaknya.
Pada sinci ini terukir nama seorang bermarga "Tan...." diikuti nama 4
orang istri, 6 orang anak laki-laki, dan 5 orang cucu yang diukir dengan
huruf kanji. Tertera periode pembuatannya yaitu pada masa Dinasti Qing.
Gelar didapat oleh pemuka Tionghoa
di Hindia Belanda dengan memberi sumbangan atau ikut membangun
fasilitas di Tingkok pada zaman dinasti Qing. Tidak semua pemuka
mendapat gelar dari kaisar Tiongkok. Di Hindia Belanda para suami memakai gelar seperti mayor, kapiten, letnan atau lotia.
Kondisi ada sedikit bekas gigitan tikus
Dimensi 18 x 11 x 45cm.
Terbuat dari sejenis kayu keras (hardwood), bobotnya berat, bukan jati.
Diantara 2 papan terdapat ruang untuk menyelipkan kertas atau catatan tentang silsilah keluarga.
Ada bekas gigitan tikus pada papan bagian belakang
Kayu bagian bawah yang berfungsi sebagai alas / dudukannya dihiasi sepasang burung hong dan ukiran khas oriental.
Kondisi sesuai gambar
Warna original (tidak diplistur) untuk menonjolkan tekstur dan serat kayunya.
Ada retakan halus, toleransi karena barang tua.
Ca 18th century.
100% original.
SOLD